Kata “ekonomi” ( economy ) berasal dari bahasa yunani
yang memiliki arti “pengelola” rumah tangga.
pengelilaan
sumber-sumber daya dari suatu masyarakat sangatlah penting karena sumber daya
langka. kelangkaan ( scarcity )
sumber daya berarti suatu masyarakat memiliki jumlah sumber daya yang terbatas,
oleh karena itu tidak bisa memproduksi seluruh barang dan jasa yang diinginkan
anggotanya.
Ilmu ekonomi ( economis ) mempelajari bagaimana masyarakat mengelola
sumber-sumber daya-daya melalui seorang perencana terpusat tunggal,melainkan
melalui kombinasi jutaan rumah tangga dan perusahaan.
Prinsip # 1 : orang menghadapi trade off
Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan
dapat dirangkum dalam pribahasa “Tak ada yang gratis didunia ini” ( there’s no such thing asfree lunch )”,
untuk mendapatkan suatu yang diinginkan, kita biasanya harus mengorbankan
sesuatu lain yang sama-sama berharga. Membuat keputusan menghadapkan kita pada
pertukaran ( tradeoof ), perelakan
sesuatu untuk suatu tujuan.
Tradeoff lain
yang dihadapi oleh masyarakat adalah antara efisiensi dengan pemerataan.
Efisiensi ( efficiency ) berarti
masyarakat mendapatkan manfaat yang optimal atas penggunaan sumber-sumber daya
yang langka. Sementara itu, pemerataan (
equity ) berarti manfaat dari sumber-sumber daya tersebut,di distribusikan secara adil di
antara anggota masyarakat. Dengan kata lain, efisiensi merujuk pada besarnya
suatu “Kue Ekonomi”, pemerintahan merujuk kepada bagaimana “Kue Ekonomi” itu
dibagi seringkali ketika kebijakan-kebijakan pemerintah sedang disusun,kedua
hal ini menimbulkan konflik.
Sebagai
contoh adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mencapai kesejahteraan yang
lebih merata,misalnya, sistem kemakmuran atau asuransi bagi pengangguran,
mencoba membantu anggota masyarakat yang paling membutuhkan. yang
lainnya,seperti pajak penghasilan individu, meminta mereka yang sukses secara
finansial untuk lebih memberikan konstibusi guna mendukung pemerintah.
Prinsip #
2 : Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Karena semua
orang menghadapi tradeoff, maka untuk mengambil keputusan kita harus
membandingkan biaya dan manfaat dari setiap tindakan yang akan dilakukan, dalam
banyak kasus,biaya terkadang tidak terlihat terlalu jelas di awalnya.
masalah
yang pertama adalah hal - hal yang sebenarnya bukan merupakan biaya dari
kuliah. sekalipun tidak kuliah, anda tetap membutuhkan tempat untuk tidur dan
makan.
Masalah kedua
yang muncul adalah penghitungan biaya ini mengakibatkan biaya terbesar dari
kuliah waktu, ketika anda menghabiskan waktu setahun untuk mendengarkan kuliah,
membaca buku teks, dan mengerjakan makalah, tidak bisa menggunakan waktu
tersebut untuk bekerja.
Biaya kesempatan (
opportunity cost ) dari sesuatu adalah hal – hal yang harus anda korbankan
untuk mendapatkannya, ketika mengambil keputusan, misalnya untuk kuliah, siapa
saja sadar akan biaya kesempatan yang mungkin menyertai setiap tindakan.
Prinsip #
3 : Orang berfikir pada batas – batas
Para ekonom menggunakan istilah
perubahan marginal ( hanges ) untuk
menjelaskan “ Margin “ berarti “ Tepi “, jadi perubahan marginal adalah
penyesuaian di tepi – tepi suatu hal yang anda kerjakan.
Dengan membandingkan keuntungan
marginal dan biaya marginal, contoh, bayangkan sebuah perusahaan penerbangan
yang harus menentukan harga tiket untuk penumpang yang membelinya disaat – saat
akhir. Jika penerbangan sebuah pesawat dengan kapasitas 200 orang membutuhkan
biaya $100.000, maka biaya rata – rata satu kursi adalah $500. Namun faktanya,
perusahaan penerbangan itu dapat meningkatkan keuntungannya dengan cara
berfikir pada batas – batas.
Seperti yang ditunjukkan dalam
contoh – contoh diatas, individu dan perusahaan dapat mengambil keputusan yang rasional akan bertindak, jika dan hanya,
keuntungan dari tindakan tersebut melebihi biaya marginalnya.
Prinsip #
4 : Orang tanggap terhadap insentif
Karena manusia mengambil
keputusan dengan cara membandingkan keuntungan dan biaya, kebiasaan mereka akan
berubah jika ada perubahan pada keuntungan atau biayanya, artinya , kita
tanggap terhadap intensif.
Pembuat kebijakan tidak boleh
melupakan pentingnya insentif, karena banyak kebijakan yang bisa mengubah biaya
atau keuntungan bagi orang – orang, sehingga mengubah perilaku mereka.
Ketika para pembuat kebijakan
gagal mempertimbangkan bahwa kebijakan – kebijakan mereka akan berdampak pada
perilaku masyarakat terhadap insentif, hasilnya bisa jadi tidak sesuai dengan
keinginan. contohnya adalah kebijakan publik yang mengatur keamanan
berkendaraan.
Prinsip #5 :Perdagangan menguntungkan semua
pihak
Mungkin ada pernah mendengar
berita bahwa Jepang adalah pesaing utama AS dalam kacah perekonomian dunia,
untuk beberapa kasus – kasus hal ini benar, karena perusahaan AS dan jepang
memproduksi barang – barang yang serupa.
Untuk mendapatkan alasannya,
bayangkan bagaimana perdagangan mempengaruhi keluarga anda. ketika satu anggota
keluarga mencari pekerjaan, ia harus bersaing dengan anggota dari anggota
keluarga lain yang juga mencari pekerjaan. Negara seperti juga keluarga, juga
diuntungkan dari perdagangan. perdagangan menyebabkan negara – negara dapat
berspesialisasi dalam keahlian mereka dan menikmati lebih banyak barang dan
jasa.
Prinsip#6 :Pasar
adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Runtuhnya
komunisme di uni soviet dan eropa timur tahun 1980-an mungkin merupakan
perubahan paling penting diseluruh dunia selama setengah abad yang lampau.
Dalam
perekonomian pasar ( market economy ),
keputusan – keputusan dari suatu perencana yang terpusat di gantikan oleh
keputusan – keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga.
Dalam
bukunya An smith merumuskan pengamatan yang paling terkenal dibidang ekonomi :
semua rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi dipasar, bertindak seolah –
olah dibimbing oleh suatu “ tangan tak tampak ” ( invisible hand ) yang membawa mereka pada hasil – hasil yang dikehendaki
dipasar.
Prinsip
# 7 : Pemerintah hidup suatu
negara bergantung pada kemampuan
menghasilkan barang dan jasa.
Ada dua alasan bagi pemerintah
untuk melakukan intervensi di bidang ekonomi mendukung efisiensi dan
pemerataan. Artinya, kebijakan – kebijakan pemerintah bertujuan untuk
memperbesar kue ekonomi atau untuk mengubah cara pembagian kue itu.
Para
ekonom menggunakan istilah kegagalan menalokasikan sumber – sumber daya itu secara
efektif oleh kemampuannya sendiri. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah
eksternalitas ( externality ), dampak
tindakan – tindakan seseorang terhadap kemakmuran orang – orang disekitarnya.
kemungkinan lain adalah kekuasaan pasar (
market power ), yaitu kemampuan sekelompok orang untuk mengatur harga –
harga dipasar.
Prinsip
# 8 : Standar hidup suatu negara
bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang dan jasa.
Perubahan dalam standar – standar
hidup dari waktu ke waktu pun cukup besar di AS, pendapatan ( dalam catatan sejarah ) tumbuh tingkat
pertumbuhan seperti ini, pendapatan rata – rata menjadi dua kali lipat setiap
35 tahun sekali.
Hampir
semua variasi antara standar – standar hidup dapat dikaitkan dengan perbedaan
produktifitas ( productivity ) negara
– negara yaitu, besarnya jumlah dan jasa yang dihasilkan dari satu jam seorang
pekerja.
Hubungan yang mendasar antara
produksitivitas dan standar hidup sebenarnya sederhana, namun inplikasikan
sangatlah besar, karena produksitivitas adalah aspek yang berpengaruh terhadap
standar hidup.
Prinsip # 9 : Harga
– harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Periode ini
adalah salah satu contoh terjadinya inflasi (
inflation ) yang paling spektakuler sepanjang sejarah, ketika semua harga
secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Pada hampir
tiap kasus tingkat inflasi yang terus menerus dan besar – besaran, penyebabnya
biasanya adalah hal yang sama pertumbuhan jumlah uang. ketika pemerintah
mencetak uang dalam jumlah besar, nilai uang itu sendiri akan turun. inflasi
yang tinggi ditahun 1970-an dikaitkan dengan pertumbuhan jumlah yang lamban.
Prinsip
# 10 : Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi
dan pengangguran.
Ketika
pemerintah meningkatkan jumlah uang didalam perekonomiannya, hasilnya adalah inflasi, hasil yang lain, setidaknya dalam jangka pendek, adalah
tingkat pengangguran yang lebih rendah. kurva yang menggambarkan tradeoff
jangka pendek antara inflasi dan pengangguran disebut kurva philips ( philips curve ), diramal sesuai nama
seorang ekonom yang pertama kali meneliti hubungan antara keduanya.
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran
sifatnya hanyalah sementara, namun dapat langsung menahun. Oleh karena itu,
kurva philips penting bagi kita agar bisa memahami banyak perkembangan dibidang
perekonomian. khususnya, kurva philips penting untuk memahami sirklos bisnis ( business cycle )- fluktuasi yang tidak
menentu dan tidak dapat ditebak dalam kegiatan ekonomi, sebagaimana diukur dari
banyaknya orang yg bekerja / jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
No comments:
Post a Comment